perjalanan jauh dan dampaknya bagi kesehatan
Menempuh perjalanan jauh ke tempat kerja, utamanya 16 km lebih, bisa menimbulkan akibat buruk terhadap kesehatan dan dikaitkan dengan kenaikan berat badan, lebih besarnya lingkar pinggang dan lebih rendahnya tingkat kebugaran jantung dan paru. Dampak dari perjalanan rutin demikian diungkapkan dalam sebuah penelitian baru oleh para periset dari Washington University di St. Louis, Missouri.
Para periset itu meneliti hampir 4.300 komuter dan menemukan bahwa orang-orang yang melakukan perjalanan 10 mil (16 km) untuk bekerja berkemungkinan lebih besar mengalami tekanan darah tinggi dan para pekerja yang menempuh perjalanan 15 mil berpeluang lebih besar menderita obesitas dan tidak mendapatkan olahraga memadai.
"Temuan utama itu adalah bahwa studi tersebut merupakan yang pertama menunjukkan perjalanan jauh ke tempat kerja dapat mencegah aktifitas fisik yang menyehatkan dan dikaitkan dengan lebih tingginya berat badan, lebih rendahnya level kebugaran, dan semua ini merupakan pertanda kuat penyakit jantung cardiovascular, diabetes dan beberapa jenis kanker," papar Christine Hoehner, ketua tim riset tadi dalam sebuah wawancara.
"Studi itu meneliti secara khusus dampak perjalanan tersebut terhadap kesehatan," ucapnya.
Angka sensus AS menunjukkan bahwa dalam empat dekade terakhir, masyarakat Amerika melakukan perjalanan ke tempat kerja yang lebih jauh, dengan rata-rata waktu tempuh 20-25 menit.
Hoehner, yang temuan-temuannya disiarkan dalam American Journal of Preventive Medicine, dan tim pimpinannya mengalkulasikan jarak perjalanan terdekat yang ditempuh para pekerja lewat jalan darat di 11 daerah di Dallas-Fort Worth atau area-area Austin, Texas, tempat sekira 90 persen warga melakukan perjalanan pergi pulang ke tempat kerja dengan mobil.
Mereka juga meneliti kesehatan jantung dan paru warga, indeks massa tubuh (BMI), ukuran pinggang, tekanan darah, level kolesterol, triglycerides, atau lemak dalam darah, dan level gula darah para komuter, serta aktivitas fisik mereka.
Limapuluh satu persen dari orang-orang dalam penelitian itu melakukan perjalanan 10 mil atau kurang ke tempat kerja, dan 18 persen menempuh jarak lebih 20 mil. Rata-rata jarak tempuh ke tempat kerja adalah 12 mil.
Para periset itu menemukan perjalanan jauh dikaitkan dengan kurangnya olahraga moderat atau serius, lebih besarnya BMI dan lebih lebarnya ukuran lingkar pinggang dan lebih tingginya tekanan darah.
"Tampaknya ambang batas untuk tekanan darah adalah perjalanan berjarak 10 mil," ungkap Hoehner, yang menambahkan keadaan mulai berubah dari jarak itu.
Tingginya tekanan darah atau dikenal sebagai hipertensi adalah kondisi yang tidak boleh diremehkan. Tekanan darah tinggi dapat memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan Anda. Untuk mencegah potensi masalah, Anda perlu memantau dan mengendalikan tekanan darah Anda. Berikut adalah efek negatif hipertensi yang tidak terkelola:
Efek pada pembuluh darah
Tekanan tinggi yang berkelanjutan pada pembuluh darah membuat dinding arteri menjadi rusak. Akibatnya, dinding arteri akan memulihkan diri sehingga lebih tebal, lebih keras dan kurang elastis. Kondisi ini disebut aterosklerosis atau pengerasan arteri. Anda dapat mengalami aterosklerosis secara alami oleh proses penuaan, tetapi tekanan darah tinggi dapat mempercepat prosesnya. Arteri yang mengeras dan kaku lebih rentan untuk pecah dan tersumbat, yang menyebabkan kerusakan pada organ-organ yang seharusnya disuplai darah oleh pembuluh tersebut.
Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan aneurisma. Aneurisma terjadi ketika sebagian arteri menjadi lemah dan menggelembung seperti balon karena tekanan ekstra terus-menerus. Aneurisma berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun dan seringkali tidak menimbulkan gejala. Jika gelembung ini pecah, perdarahan yang berbahaya dapat terjadi di dalam tubuh. Aneurisma dapat terjadi di mana saja, namun paling umum pada aorta yang memasok darah ke perut, panggul, dan kaki (aneurisma aorta perut)
Efek pada jantung
Jika pembuluh darah Anda menyempit dan mengeras, jantung Anda harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah. Jantung adalah sebuah massa otot, dan seperti massa otot lainnya kerja keras itu membuat jantung Anda membesar. Ventrikel kiri dapat menebal atau mengeras (hipertrofi ventrikel kiri). Hal ini tidak baik. Jantung Anda akan melar dan sejumlah darah yang seharusnya terpompa ke tubuh Anda tetap berada di dalam jantung. Akhirnya, jantung Anda mulai melemah karena tidak bisa terus-menerus bekerja keras untuk memompa darah. Ketika jantung tidak bisa lagi memompa darah dengan sempurna ke pembuluh-pembuluh arteri, Anda memiliki apa yang dikenal sebagai gagal jantung atau payah jantung.
Jika arteri jantung (arteri koroner) tersumbat sehingga tidak memungkinkan darah mengalir bebas ke dalam jantung Anda, Anda mengalami apa yang disebut sebagai penyakit jantung koroner. Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena tekanan darah yang terus-menerus tinggi membebani dinding arteri. Seiring waktu, tekanan ekstra ini dapat merusak arteri. Pembuluh arteri yang terluka lebih mungkin untuk menyempit dan mengeras oleh deposit lemak (plak).
Efek pada otak
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh-pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat. Jaringan otak akan kekurangan nutrisi dan oksigen. Kondisi ini dikenal sebagai stroke, yang dapat menyebabkan masalah serius dan bahkan kematian. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke.
Selain stroke, hipertensi juga dapat menyebabkan demensia, penyakit otak yang mengakibatkan masalah berpikir, berbicara, penalaran, visi memori, dan gerakan. Ada beberapa penyebab demensia. Salah satu penyebabnya, demensia vaskular, adalah hasil dari penyempitan dan penyumbatan arteri yang memasok darah ke otak.
Efek pada ginjal
Ginjal adalah organ penting lain yang dapat rusak oleh tekanan darah tinggi. Jika arteri yang memasok darah ke ginjal rusak, jaringan ginjal tidak mendapatkan darah yang dibutuhkan dan secara bertahap akan kehilangan kemampuan untuk berfungsi. Kondisi ini disebut penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal. Kondisi ini sangat berbahaya karena kerusakan ginjal dapat meningkatkan tekanan darah lebih tinggi lagi.
Efek pada mata
Pembuluh-pembuluh darah kecil memasok darah ke mata. Hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil sehingga suplai darah ke mata berkurang atau terhenti. Retinopati hipertensi terjadi ketika retina rusak karena tekanan darah tinggi. Retina adalah lapisan jaringan di bagian belakang mata yang mengubah cahaya yang masuk mata menjadi sinyal saraf yang dikirim ke otak. Semakin lama tekanan darah tinggi, semakin parah kerusakan yang mungkin terjadi pada retina. Saraf di mata mungkin juga dapat mati karena kekurangan pasokan darah. Kondisi ini disebut neuropati optik iskemik. Semua kondisi tersebut dapat menyebabkan penglihatan kabur atau kebutaan total.
Obesitas dikaitkan dengan perjalanan lebih 15 mil. Para peneliti tidak menemukan perbedaan dalam temuan-temuan antara pria dan wanita dan kelompok-kelompok usia yang berbeda.
Hoehner mengisyaratkan bahwa perjalanan jauh dan waktu tempuh yang lebih lama di belakang stir mengurangi banyak waktu orang itu untuk berolahraga.
Namun terlepas dari jauh tidaknya tempat kerja anda, menjaga kesehatan tetap jadi prioritas utama. Dengan bekerja online tidak ada lagi waktu yang terbuang percuma selama perjalanan ke tempat kerja. Anda bisa bekerja di manapun sepanjang ada koneksi internet. Anda jadi punya banyak waktu luang karena jam kerja yang bisa diatur sedemikian rupa. Manfaatkan waktu luang tersebut dengan melakukan aktivitas fisik yang berdampak positiv bagi kesehatan anda.
©2014 onlinejobindo.weebly.com
Para periset itu meneliti hampir 4.300 komuter dan menemukan bahwa orang-orang yang melakukan perjalanan 10 mil (16 km) untuk bekerja berkemungkinan lebih besar mengalami tekanan darah tinggi dan para pekerja yang menempuh perjalanan 15 mil berpeluang lebih besar menderita obesitas dan tidak mendapatkan olahraga memadai.
"Temuan utama itu adalah bahwa studi tersebut merupakan yang pertama menunjukkan perjalanan jauh ke tempat kerja dapat mencegah aktifitas fisik yang menyehatkan dan dikaitkan dengan lebih tingginya berat badan, lebih rendahnya level kebugaran, dan semua ini merupakan pertanda kuat penyakit jantung cardiovascular, diabetes dan beberapa jenis kanker," papar Christine Hoehner, ketua tim riset tadi dalam sebuah wawancara.
"Studi itu meneliti secara khusus dampak perjalanan tersebut terhadap kesehatan," ucapnya.
Angka sensus AS menunjukkan bahwa dalam empat dekade terakhir, masyarakat Amerika melakukan perjalanan ke tempat kerja yang lebih jauh, dengan rata-rata waktu tempuh 20-25 menit.
Hoehner, yang temuan-temuannya disiarkan dalam American Journal of Preventive Medicine, dan tim pimpinannya mengalkulasikan jarak perjalanan terdekat yang ditempuh para pekerja lewat jalan darat di 11 daerah di Dallas-Fort Worth atau area-area Austin, Texas, tempat sekira 90 persen warga melakukan perjalanan pergi pulang ke tempat kerja dengan mobil.
Mereka juga meneliti kesehatan jantung dan paru warga, indeks massa tubuh (BMI), ukuran pinggang, tekanan darah, level kolesterol, triglycerides, atau lemak dalam darah, dan level gula darah para komuter, serta aktivitas fisik mereka.
Limapuluh satu persen dari orang-orang dalam penelitian itu melakukan perjalanan 10 mil atau kurang ke tempat kerja, dan 18 persen menempuh jarak lebih 20 mil. Rata-rata jarak tempuh ke tempat kerja adalah 12 mil.
Para periset itu menemukan perjalanan jauh dikaitkan dengan kurangnya olahraga moderat atau serius, lebih besarnya BMI dan lebih lebarnya ukuran lingkar pinggang dan lebih tingginya tekanan darah.
"Tampaknya ambang batas untuk tekanan darah adalah perjalanan berjarak 10 mil," ungkap Hoehner, yang menambahkan keadaan mulai berubah dari jarak itu.
Tingginya tekanan darah atau dikenal sebagai hipertensi adalah kondisi yang tidak boleh diremehkan. Tekanan darah tinggi dapat memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan Anda. Untuk mencegah potensi masalah, Anda perlu memantau dan mengendalikan tekanan darah Anda. Berikut adalah efek negatif hipertensi yang tidak terkelola:
Efek pada pembuluh darah
Tekanan tinggi yang berkelanjutan pada pembuluh darah membuat dinding arteri menjadi rusak. Akibatnya, dinding arteri akan memulihkan diri sehingga lebih tebal, lebih keras dan kurang elastis. Kondisi ini disebut aterosklerosis atau pengerasan arteri. Anda dapat mengalami aterosklerosis secara alami oleh proses penuaan, tetapi tekanan darah tinggi dapat mempercepat prosesnya. Arteri yang mengeras dan kaku lebih rentan untuk pecah dan tersumbat, yang menyebabkan kerusakan pada organ-organ yang seharusnya disuplai darah oleh pembuluh tersebut.
Tekanan darah tinggi juga dapat menyebabkan aneurisma. Aneurisma terjadi ketika sebagian arteri menjadi lemah dan menggelembung seperti balon karena tekanan ekstra terus-menerus. Aneurisma berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun dan seringkali tidak menimbulkan gejala. Jika gelembung ini pecah, perdarahan yang berbahaya dapat terjadi di dalam tubuh. Aneurisma dapat terjadi di mana saja, namun paling umum pada aorta yang memasok darah ke perut, panggul, dan kaki (aneurisma aorta perut)
Efek pada jantung
Jika pembuluh darah Anda menyempit dan mengeras, jantung Anda harus memompa lebih keras untuk mengalirkan darah. Jantung adalah sebuah massa otot, dan seperti massa otot lainnya kerja keras itu membuat jantung Anda membesar. Ventrikel kiri dapat menebal atau mengeras (hipertrofi ventrikel kiri). Hal ini tidak baik. Jantung Anda akan melar dan sejumlah darah yang seharusnya terpompa ke tubuh Anda tetap berada di dalam jantung. Akhirnya, jantung Anda mulai melemah karena tidak bisa terus-menerus bekerja keras untuk memompa darah. Ketika jantung tidak bisa lagi memompa darah dengan sempurna ke pembuluh-pembuluh arteri, Anda memiliki apa yang dikenal sebagai gagal jantung atau payah jantung.
Jika arteri jantung (arteri koroner) tersumbat sehingga tidak memungkinkan darah mengalir bebas ke dalam jantung Anda, Anda mengalami apa yang disebut sebagai penyakit jantung koroner. Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner karena tekanan darah yang terus-menerus tinggi membebani dinding arteri. Seiring waktu, tekanan ekstra ini dapat merusak arteri. Pembuluh arteri yang terluka lebih mungkin untuk menyempit dan mengeras oleh deposit lemak (plak).
Efek pada otak
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh-pembuluh darah di otak pecah atau tersumbat. Jaringan otak akan kekurangan nutrisi dan oksigen. Kondisi ini dikenal sebagai stroke, yang dapat menyebabkan masalah serius dan bahkan kematian. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke.
Selain stroke, hipertensi juga dapat menyebabkan demensia, penyakit otak yang mengakibatkan masalah berpikir, berbicara, penalaran, visi memori, dan gerakan. Ada beberapa penyebab demensia. Salah satu penyebabnya, demensia vaskular, adalah hasil dari penyempitan dan penyumbatan arteri yang memasok darah ke otak.
Efek pada ginjal
Ginjal adalah organ penting lain yang dapat rusak oleh tekanan darah tinggi. Jika arteri yang memasok darah ke ginjal rusak, jaringan ginjal tidak mendapatkan darah yang dibutuhkan dan secara bertahap akan kehilangan kemampuan untuk berfungsi. Kondisi ini disebut penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal. Kondisi ini sangat berbahaya karena kerusakan ginjal dapat meningkatkan tekanan darah lebih tinggi lagi.
Efek pada mata
Pembuluh-pembuluh darah kecil memasok darah ke mata. Hipertensi dapat merusak pembuluh darah kecil sehingga suplai darah ke mata berkurang atau terhenti. Retinopati hipertensi terjadi ketika retina rusak karena tekanan darah tinggi. Retina adalah lapisan jaringan di bagian belakang mata yang mengubah cahaya yang masuk mata menjadi sinyal saraf yang dikirim ke otak. Semakin lama tekanan darah tinggi, semakin parah kerusakan yang mungkin terjadi pada retina. Saraf di mata mungkin juga dapat mati karena kekurangan pasokan darah. Kondisi ini disebut neuropati optik iskemik. Semua kondisi tersebut dapat menyebabkan penglihatan kabur atau kebutaan total.
Obesitas dikaitkan dengan perjalanan lebih 15 mil. Para peneliti tidak menemukan perbedaan dalam temuan-temuan antara pria dan wanita dan kelompok-kelompok usia yang berbeda.
Hoehner mengisyaratkan bahwa perjalanan jauh dan waktu tempuh yang lebih lama di belakang stir mengurangi banyak waktu orang itu untuk berolahraga.
Namun terlepas dari jauh tidaknya tempat kerja anda, menjaga kesehatan tetap jadi prioritas utama. Dengan bekerja online tidak ada lagi waktu yang terbuang percuma selama perjalanan ke tempat kerja. Anda bisa bekerja di manapun sepanjang ada koneksi internet. Anda jadi punya banyak waktu luang karena jam kerja yang bisa diatur sedemikian rupa. Manfaatkan waktu luang tersebut dengan melakukan aktivitas fisik yang berdampak positiv bagi kesehatan anda.
©2014 onlinejobindo.weebly.com